Laporan
Praktikum Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Maret 2012
Mikrobiologi Waktu : 08.00-11.20 WIB
Kelompok : 1
PJP : Emil Wahdi
Assisten : - Ramdhani
- Ebta
- Genny
UJI KUALITAS AIR
Disusun oleh :
1.
Nia Mutiarani J3M111008
2.
Hadyan Arikta S J3M111010
3.
Vicky Puji Wijayati J3M111048
4.
Ulfa Kharisma Putri J3M111085
5.
M. Okvian J3M111080
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
Pendahuluan
Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena
makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara
umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan
senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi
kimia tingkat seluler (Campbell dkk., 2002). Pemeriksaan air secara
mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang
sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi
pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat
dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran (Ramona dkk., 2007).
Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya
ditunjukkan dengan kehadiran bakteri indikator seperti coliform dan fecal coli (Ramona
dkk., 2007). Bakteri coliform
sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang gram negatif,
tidak membentuk spora, aerobik, dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi
laktose dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35° C
(Pelczar,1988).
Kelompok bakteri coliform
antara lain Eschericia coli, Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter
fruendii. Keberadaan bakteri ini dalam air minum juga menunjukkan adanya
bakteri patogen lain, misalnya Shigella, yang bisa menyebabkan diare
hingga muntaber (Kompas Cyber Media, 2003 dalam Kompas.com).
Menurut Supardi dan Sukamto (1999), bakteri coliform
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1)
Coliform fekal, misalnya E. coli, merupakan bakteri yang berasal
dari kotoran hewan atau manusia.
2)
Coliform
non-fekal, misalnya E. aeroginosa, biasanya ditemukan pada hewan atau
tanaman yang telah mati.
Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Semakin sedikit kandungan coliform, maka kualitas
air semakin baik.
Uji kualitas air terdiri dari 3 step utama, yaitu: Uji penduga, Uji penguat
dan Uji pelengkap. Dalam
uji penduga di gunakan lactose broth, sedangkan untuk contoh lainya yang banyak
mengandung bakteri asam laktat, misalnya susu, di gunakan brilliant green
lactose bile broth (BGLBB). Bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa dan
membentuk gas, hingga dapat mengakibatkan pembacaan uji positif yang salah.
BGLBB merupakan
medium selektif yang mengandung asam bile sehingga dapat menghambat bakteri
gram positif termasuk coliform. Inkubasi di lakukan pada suhu 35oC
selama 24-48 jam.
Tabung di nyatakan positif
bila terebentuk gas sebanyak 10 % atau lebih dari volume di dalam tabung
Durham.
Jumlah tabuung yang
positif di hitung pad masing-masing seri. MPN penduga dapat di hitung dengan
melihat table MPN 7 tabung.
Uji Penguat.
Terbentuknya gas dalam Lactose Broth
atau dalam BGLBB tidak selalu menunjukan bakteri E.Colli karena mikroba lainya mugkin juga ada
yang dapat memfermentasikan laktosa dengan membentuk gas, misalnya bakteri asam
laktat dan beberapa kahmir tertentu. Oleh karena itu perlu di lakukan uji
penguat pada agar EMB. Dengan
Menggunakan jaarum ose, contoh dari tabung MPN yang menunjukan uji penduga
positif (terbentuk gas) masing-masing di inokulasikan pada agar cawan EMB
dengan cara goresan kuadran. Semua tabung di inkubasikan pada suhu 35oC
selam 24 jam. Jumlah cawan EMB pada masing-masing pengenceran yang menunjukan
adanya pertumbuhan Coliform, baik fekal maupun non fekal dihitung dan MPN penguat dapat di hitung dari
table MPN.
Pengujian selanjutnya dilanjutkan dengan
uji pelengkap untuk menentukan bakteri Escherichia coli. Dari koloni
yang berwarna pada uji penguat diinokulasikan ke dalam medium Lactose Broth dan medium agar miring Nutrient Agar (NA), dengan jarum
inokulasi secara aseptik.
Diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam. Bila hasilnya positif
terbentuk asam dan gas pada Lactose Broth, maka sampel positif mengandung
bakteri Escherichia coli. Dari media agar miring NA dibuat pewarnaan
Gram dimana bakteri Escherichia coli merupakan Gram negatif berbentuk batang
pendek.
Tujuan
Tujuan
dari praktikum Uji Kualitas Air adalah untuk menguji kualitas air kolam secara
mikrobiologi dengan uji Coliform.
Alat
dan bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum Uji Kualitas Air yaitu: Tabung reaksi, Tabung
durham, Bunsen, Inkubator, Cawan petri, Oase, Mikroskop, Pipet mikro, Preparat,
Kertas saring, Corong, Erlenmeyer, Botol semprot.
Bahan-bahan
yang digunakan diantaranya: Sample air kolam, Media Lactosa Broth, EMBA (Eosin Metilen Blue Agar), Kristal ungu, Aquades, Iodium 1%, Alkohol 96%,
Safranin.
Prosedur
Uji penduga
dilakukan pada hari Jum’at, 16 Maret 2012. Yang pertama dilakukan adalah mengambil
sample air kolam dan menyaringnya. Setelah itu, menyiapkan 15 tabung reaksi
yang dibagi menjadi 3 seri yaitu 5 tabung Double
Strength 10 ml, 5 tabung Single
Strength 1 ml, dan 5 tabung Single
Strength 0,1 ml. Pada masing-masing tabung sudah berisi media Lactosa Broth dan 1 tabung durham di
dalamnya. Tabung dibalik perlahan agar tidak terdapat gelembung udara. Masukkan
sample air kedalam masing-masing tabung dengan metode sterilisasi agar tidak
terkontaminasi. Setelah selesai Inkubasi selama 24 jam.
Uji Penguat dilakukan pada hari
Sabtu, 17 Maret 2012. Sebelum melakukan uji penguat, terlebih dahulu melihat
hasil uji penduga. Indikator yang dilihat adalah gelembung udara pada tabung
durham, jika pada tabung durham terdapat gelembung udara, dugaan positif ada
mikroba didalam sample air. Gelembung yang terbentuk dihitung dan dilihat pada
table MPN. Cawan
petri yang berisi EMBA (Eosin Metilen
Blue Agar) disiapkan, kemudian oase yang akan digunakan dicelupkan ke dalam alkohol lalu
dibakar pada bunsen, lalu ditunggu beberapa saat dan oase dicelupkan ke dalam sampel lalu
digoreskan kedalam cawan petri yang telah berisi EMBA. Setelah 24 jam hasilnya
diamati, terbentuk atau tidaknya warna hijau metalik.
Uji pelengkap (pewarnaan gram) dilakukan pada hari senin, 19 Maret 2012. Pertama, kaca preparat dibersihkan lalu
preparat ditetesi dengan sedikit aquades dan diolesi dengan bakteri. Lalu difiksasi beberapa saat,
kemudian diteteskan pewarna Kristal ungu dan dibiarkan selama 1 menit lalu dibilas dengan aquades.
Kemudian ditetesi
dengan iodium 1%, tunggu selama 1 menit dan dibilas kembali menggunakan aquades. Selanjutnya ditetesi
dengan alkohol 96%, tunggu
selama 1 menit lalu
dibilas dengan aquades.
Tahap terakhir ditetesi dengan safranin, tunggu selama 45
detik dan
dibilas dengan aquades. Kemudian bakteri diamati pada mikroskop lalu dilihat warna dan bentuk
bakterinya.
Data
Hasil
Tabel 1
Hasil pengamatan uji kualitas air pada sampel air kolam
Uji
|
Hasil Pengamatan
|
Uji
Penduga
|
Terbentuk
gelembung pada semua tabung
|
Uji
Penguat
|
Tidak terbentuk
warna hijau metalik
|
Uji
Pelengkap
|
Bentuk
bakteri : Basil
Warna
bakteri : Merah muda
|
Pembahasan
Metode
MPN (Most Probable Number) untuk uji
kualitas air saat praktikum menggunakan coliform sebagai indikator. Kelompok Coliform mencakup bakteri yang aerobic dan anaerobic
fakultatif, berbentuk batang atau basil, gram negative dan tidak membentuk
spora. Coliform memfermentasikan laktosa dengan membentuk asam
dan gas CO2 dalam waktu inkubasi selama 24 jam dan diletakkan pada suhu 37ºC.
Hasil yang diperoleh dari uji penduga yaitu pada tabung berlabel Double Strength, Single Strength 1 ml, dan Single Strength 0,1 ml terbentuk gelembung pada tabung durham yang mengindikasikan adanya coliform pada air sampel dengan indeks MPN per 100 ml sebesar lebih dari 2400.
. Uji selanjutnya ialah uji penguat, uji ini dilakukan pada media
EMBA (Eosin Metilen Blue Agar).
Larutan sampel pada tabung berlabel Double Strength, Single Strength 1 ml, dan Single Strength 0,1 ml yang telah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC diambil dengan oase dengan cara dicelupkan lalu dioleskan ke
dalam EMBA. Uji positif dapat dilihat dari terbentuknya warna hijau metalik atau
tidak. Hasil praktikum menunjukkan bahwa pada uji penguat hasil yang diperoleh
negatif karena tidak terbentuk warna hijau metalik
pada EMBA.
Uji yang terakhir ialah uji pelengkap, pada uji ini dilakukan
pewarnaan gram untuk mengetahui bentuk dari bakteri yang terdapat pada sampel.
Prosedur pewarnaan gram yang dilakukan sama seperti pewarnaan gram yang telah
dilakukan sebelumnya. Adapun fungsi-fungsi
penambahan warna pada pewarnaan bakteri gram yaitu, pewarna Kristal ungu ditambahkan sebagai pemberi warna awal, iodium ditambahkan untuk memperkuat ikatan pada dinding sel sehingga
warna yang dilihat dapat terlihat lebih jelas, alkohol ditambahkan sehingga
pada bakteri gram negatif yang mengandung peptidoglikan.
Safranin ditambahkan untuk memberikan kompleks warna merah pada bakteri
gram negatif sehingga bakteri gram negatif menjadi berwarna merah sedangkan pada bakteri
gram positif pewarna safranin tidak berpengaruh sehingga bakteri gram positif
tetap berwarna ungu. Setelah dilakukan pewarnaan gram dan diamati pada
mikroskop, bakteri yang teramati yaitu bakteri berbentuk basil dan berwarna merah muda
sehingga dapat dikatakan terdapat bakteri E.Colli.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Uji Kualitas Air dapat disimpulkan bahwa
pada air kolam terdapat bakteri E.Colli. Tidak
terbentuknya warna hijau metalik pada uji penguat disebabkan ketidakjelasan
warna pada saat pengamatan, sehingga warna hijau metalik tidak terlihat.
Daftar
Pustaka
Fardiaz, S. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Lay,B.W.
1 Pelezar, M. J. and Chan E. CS. 1988. Dasar-dasar
Mikrobiologi 2. UI Press, Jakarta.
Maulana, N.I Muhammad. 2010. Coliform dan Pengaruhnya. Yogyakarta: Fakultas Sistem Informasi
Kesehatan dan Rekam Medik Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Surya Global.
Suriaman, Edi , Juwita. 2008. Uji Kualitas Air [Skripsi]. Malang: Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Malang.
Terimakasih.. :)
BalasHapusSangat membantu